What Happen to LAF Token and Why it Collapse

OKX Learn

Dipublikasikan Pada 23 Des 2025

Diupdate Pada 23 Des 2025

Baca 2 mnt

What Happens to LAF Token and Why It Collapse

The LAF token, associated with a high-yield investment scheme, suffered a catastrophic and deliberate collapse around December 22, 2025. This event was not a typical market downturn but a calculated exit scam, resulting in near-total losses for investors.

The Collapse: A Swift "Rug Pull" The token's value experienced a devastating plunge, falling from approximately $92 to around $4 in a mere ten days. This precipitous drop culminated on December 22, 2025, effectively erasing investor wealth.

Evidence indicates the crash was directly caused by the project's operators. They orchestrated a "dump and flee" scheme, selling off massive quantities of their own tokens to drain liquidity and then disappearing. This action confirmed the project as a meticulously planned rug pull.

The Cause: A Promotional Scam The collapse was the inevitable end of a fraudulent operation. The project had attracted victims with unsustainable promises of extremely high returns, such as guarantees to turn a $10,000 investment into $14,100 within 30 days. These offers served as elaborate lures, particularly impacting vulnerable investors, including elderly individuals and ordinary workers.

In the aftermath, police took action against the operators, investigating the scam that left investors with virtually worthless tokens.

Background: A Legitimate Idea Overshadowed Prior to its association with the scam, the name "LAF" (Lost & Found) was linked to a separate, legitimate Web3 concept. That project proposed using WorldID and soulbound tokens (SBTs) to create a system for incentivizing the return of lost items.

However, in late December 2025, the LAF ticker became overwhelmingly synonymous with the devastating exit scam, completely overshadowing any earlier or unrelated projects using a similar name.

In summary, the LAF token collapse was a deliberate exit scam where operators dumped their tokens and fled, wiping out investors who were drawn in by fraudulent high-yield promises. Law enforcement intervention followed the scheme's catastrophic failure.

Penafian

Konten ini hanya disediakan untuk tujuan informasi dan mungkin mencakup produk yang tidak tersedia di wilayah Anda. Konten ini juga tidak dimaksudkan untuk memberikan (i) nasihat atau rekomendasi investasi; (ii) penawaran atau ajakan untuk membeli, menjual, ataupun memiliki kripto/aset digital, atau (iii) nasihat keuangan, akuntansi, hukum, atau pajak. Kepemilikan kripto/aset digital, termasuk stablecoin, melibatkan risiko yang tinggi dan dapat berfluktuasi dengan sangat ekstrem. Pertimbangkan dengan cermat apakah melakukan trading atau memiliki kripto/aset digital adalah keputusan yang sesuai dengan kondisi finansial Anda. Jika ada pertanyaan mengenai keadaan khusus Anda, silakan berkonsultasi dengan ahli hukum/pajak/investasi Anda. Informasi (termasuk data pasar dan informasi statistik, jika ada) yang muncul di postingan ini hanya untuk tujuan informasi umum. Meskipun data dan grafik ini sudah disiapkan dengan hati-hati, tidak ada tanggung jawab atau kewajiban yang diterima atas kesalahan fakta atau kelalaian yang mungkin terdapat di sini.

© 2025 OKX. Anda boleh memproduksi ulang atau mendistribusikan artikel ini secara keseluruhan atau menggunakan kutipan 100 kata atau kurang untuk tujuan nonkomersial. Setiap reproduksi atau distribusi dari seluruh artikel juga harus disertai pernyataan jelas: “Artikel ini © 2025 OKX dan digunakan dengan izin.“ Petikan yang diizinkan harus mengutip nama artikel dan menyertakan atribusi, misalnya “Nama Artikel, [nama penulis jika ada], © 2025 OKX.“ Beberapa konten mungkin dibuat atau dibantu oleh alat kecerdasan buatan (AI). Tidak ada karya turunan atau penggunaan lain dari artikel ini yang diizinkan.